<< JIKA ANDA MERASA DIRUGIKAN, DIINTIMIDASI DAN DITEROR OLEH PELAKU USAHA, INDIVIDU, PEMERINTAH DAN LEMBAGA LAINNYA, JIKA TIDAK PUAS DENGAN LAYANAN PUBLIK ATAS BARANG DAN JASA, SEGERA LAPORKAN KAMI DI 0877 7235 3165 >>

<< JIKA ANDA MERASA DIRUGIKAN, DIINTIMIDASI DAN DITEROR OLEH PELAKU USAHA, INDIVIDU, PEMERINTAH DAN LEMBAGA LAINNYA, JIKA TIDAK PUAS DENGAN LAYANAN PUBLIK ATAS BARANG DAN JASA, SEGERA LAPORKAN KAMI DI 0877 7235 3165 >>



<< JIKA ANDA MERASA DIRUGIKAN, DIINTIMIDASI DAN DITEROR OLEH PELAKU USAHA, INDIVIDU, PEMERINTAH DAN LEMBAGA LAINNYA, JIKA TIDAK PUAS DENGAN LAYANAN PUBLIK ATAS BARANG DAN JASA, SEGERA LAPORKAN KAMI DI 0877 7235 3165>> << JIKA ANDA MERASA DIRUGIKAN, DIINTIMIDASI DAN DITEROR OLEH PELAKU USAHA, INDIVIDU, PEMERINTAH DAN LEMBAGA LAINNYA, JIKA TIDAK PUAS DENGAN LAYANAN PUBLIK ATAS BARANG DAN JASA, SEGERA LAPORKAN KAMI DI 0877 7235 3165 >>

<< JIKA ANDA MERASA DIRUGIKAN, DIINTIMIDASI DAN DITEROR OLEH PELAKU USAHA, INDIVIDU, PEMERINTAH DAN LEMBAGA LAINNYA, JIKA TIDAK PUAS DENGAN LAYANAN PUBLIK ATAS BARANG DAN JASA, SEGERA LAPORKAN KAMI DI 0877 7235 3165 >> << JIKA ANDA MERASA DIRUGIKAN, DIINTIMIDASI DAN DITEROR OLEH PELAKU USAHA, INDIVIDU, PEMERINTAH DAN LEMBAGA LAINNYA, JIKA TIDAK PUAS DENGAN LAYANAN PUBLIK ATAS BARANG DAN JASA, SEGERA LAPORKAN KAMI DI 0877 7235 3165 >>


CIRI – CIRI TAHU BAIK DAN TAHU BERFORMALIN



Para penggemar tahu harus ekstra hati-hati dalam memilih makanan kegemarannya. Sebab kalau tidak hati-hati, tahu yang tiap hari kita konsumsi itu akan meracuni tubuh kita dengan formalin. Formalin adalah metanal (formaldehida, H.CO.H) yang dilarutkan dalam air dengan kadar 40%. Memiliki sifat mematikan bakteri dan mengawetkan, hingga banyak digunakan sebagai zat antiseptik dan desinfektan. Dalam kehidupan sehar-hari, formalin sering digunakan untuk mengawetkan jenasah serta bahan organik di laboratorium.

Sebenarnya formalin tidak pernah direkomendasikan
oleh Departemen Perindustrian maupun Departemen Kesehatan untuk mengawetkan bahan pangan. Tetapi karena bahan ini sangat murah dan mudah diperoleh, para pelaku industri pangan banyak yang memanfaatkannya untuk mengawetkan bahan makanan. Salah satu bahan pangan yang sering diawetkan dengan formalin adalah tahu. Sebab bahan pangan ini akan cepat sekali rusak dalam suhu kamar di ruang terbuka. Dengan formalin, tahu bisa tetap dalam kondisi baik sampai beberapa hari.

Namun formalin tidak direkomendasikan sebagai pengawet bahan pangan, karena potensial menimbulkan gangguan kesehatan terutama gangguan hati atau lever. Sementara tahu yang diawetkan dengan formalin, rasanya juga akan berubah. Para pengusaha tahu, biasanya melakukan pengawetan dengan mencampurkan formalin pada waktu proses produksi, atau pada air untuk merendam produk jadi. Pada cara pertama, akan banyak formalin yang terserap oleh tubuh konsumen. Sementara para cara kedua kadar formalin yang ikut termakan relarif kecil. Namun pengawetan bahan pangan ini dengan formalin tetap bisa membahayakan kesehatan.


Ciri khas tahu yang menggunakan formalin adalah, kalau digoreng, bagian yang kering akan mengeras dan liat. Sementara tahu tanpa bahan pengawet, kalau digoreng bagian yang kering akan renyah atau tetap empuk. Perhatikan teksturnya, tahu yang bebas formalin akan terasa padat. Baunya juga tidak asam dan bebas dari lender. Tahu yang baik adalah tahu yang tidak bisa bertahan hingga 12 jam. Jadi jika Anda menyimpan tahu dalam lemari es misalnya selama lebih dari 12 jam tersebut, maka sebaiknya Anda tidak memakannya.

Industri tahu yang tidak menggunakan bahan pengawet masih cukup banyak. Industri skala kecil dan besar, kebanyakan tidak menggunakan bahan pengewet. Sementara satu dua industri menengah yang menggunakan bahan pengawet. Untuk kepastiannya, Departemen Perindustrian atau Pemkab/Pemkot harus melakukan pengawasan secara ketat.

Tahu murni sebenarnya juga tidak akan cepat mengalami kerusakan, apabila tetap terendam air atau telah digoreng. Tahu merupakan bahan pangan berasal dari kedelai atau kacang hijau. Tahu dari bahan baku kacang hijau lebih tinggi harganya dibanding yang dari bahan kedelai. Kalau pelaku industri tempe lebih memilih bahan baku kedelai impor yang ukuran bijinya besar-besar, maka industri tahu justru sebaliknya. Mereka lebih memilih kedelai lokal karena rendemennya lebih tinggi dibanding kedelai impor.